BERIBADAHLAH KEPADA TUHAN DENGAN TAKUT DAN CIUMLAH KAKINYA DENGAN GEMETAR "MAZMUR 2:11 "

SEJARAH PALUNGAN KASIH

SEJARAH JEMAAT GPM PALUNGAN KASIH

( di susun oleh TIM Pengembang Sejarah Gereja Palungan Kasih)

I. 1.   BENIH LAHIRNYA JEMAAT GPM PALUNGAN KASIH 



     1. Pdt.Steven Haumahu.S.Th (1977 - 1986)
                 Berawal sejak tahun 1977 ketika Pendeta Steven Haumahu  menjadi penghentar Jemaat GPM Tawiri. Dalam kepemimpinannya, dilaksanakan Persidangan I Jemaat GPM Tawiri pada bulan Januari 1978  dan salah satu keputusan penting yang dihasilkan pada waktu itu adalah pembagian wilayah pelayanan menjadi lima bagian yaitu Unit A, Unit B, Unit C, Unit D dan Unit E. Lokasi wilayah pelayanan Unit C adalah  di dusun Weti dan dusun Riang. Pada tahun 1986  Pendeta Steven Haumahu dimutasikan ke Jemaat GPM Aboru  Klasis Lease, dan beliau digantikan oleh Pendeta N. A. Letty. 

         2. Pdt.N.A.Letty.S.Th (1986 -1992)
                      Salah satu program yang menonjol pada masa kepemimpinannya adalah keputusan mengubah nama Unit menjadi Sektor Pelayanan sesuai keputusan Persidangan ke-2 Jemaat GPM Tawiri tahun 1979.  Unit C diubah namanya menjadi Sektor Eklesia.  Nama Eklesia yang dijadikan sebagai nama sektor untuk wilayah pelayanan Weti dan Riang, bagaikan sebuah rencana Allah karena sesuai namanya itu,  jemaat di kawasan Weti dan Riang berkembang sangat pesat. Pada Persidangan ke-4 tahun 1987 keinginan untuk membangun sebuah gedung Balai Kerohanian sudah disebut-sebut oleh utusan persidangan utusan sektor Eklesia.

          3. Pdt. Abraham Latuihamalllo. S.Th (1992 - 2003)
                    Pada tahun 1992, Pendeta Abraham Latuihamalllo diangkat menjadi Ketua Majelis Jemaat  GPM Tawiri menggantikan Pendeta N. A. Letty yang dipindahkan ke Jemaat GPM Hulaliu. Pada masa kepemimpinan Pendeta Abraham Latuihamallo, GPM melaksanakan reformasi organisasi secara sinodal dengan memberlakukan struktur pelayanan sektor dan unit sebagai basis terbawah dari struktur organisasi GPM dan disitulah tempat pembinaan yang menjadi fokus pelayanan.  Sektor Eklesia semakin berkembang dimana jumlah anggota jemaat telah mencapai lebih dari dua ratus jiwa dan  146 KK. (Sumber data : Laporan Majelis Jemaat  pada Persidangan 16 Jemaat GPM Tawiri Tahun 1993).

      Dengan semakin bertambahnya jumlah keanggotaan Jemaat tersebut, maka oleh pemuka jemaat pada waktu itu (Bapak Andarias Lekatompessy (almarhum), Bapak Stevanus Tuhuleruw (almarhum), Bapak Hendrek Nanlohy (almarhum), Bapak Buce Matitaputty, Bapak Geradus Frans philipus (almarhum), Bapak Elias Soplanit (almarhum), melakukan pendekatan dengan Pendeta Abraham Latuihamallo untuk membangun sebuah gedung Balai Kerohanian dengan tujuan dapat menjadi tempat ibadah minggu mengingat letak gedung gereja Ebenhaeser (gedung gereja induk Jemaat Tawiri) sangat jauh. Keinginan tersebut direspon positif oleh Pendeta Abraham Latuihamallo sehingga pada Persidangan ke-16 Jemaat GPM Tawiri Tahun 1993, dicetuskan salah satu keputusan  tentang perlu dibangunnya gedung Balai Kerohanian  darurat untuk menampung kegiatan peribadahan di Sektor Eklesia. Pembangunan gedung  Balai Kerohanian darurat mulai dilaksanakan pada awal tahun 1993 dan sementara pembangunan berlangsung, kegiatan ibadah minggu dilaksanakan pada salah satu ruangan di gedung SD Inpres 57 Riang    sedangkan kegiatan katekesasi dan sakramen lainnya berlangsung di  gedung gereja Ebenhaezer.




                                                             Gambar 1 : 
                                                         Pada gambar, nampak anak-anak SD sedang merayakan Natal . 
                                                                          Inilah Ruangan  SD Inpres 57 Riang        
                                                         tempat Ibadah sementara  sektor Eklesia Tahun 1992-1994
 (foto SD Inpres 57 Riang    Riang-Ambon)


          Sehingga pada  tanggal 6 September 1994 Gedung Balai Kerohanian (darurat) tersebut diresmikan dan diberi nama Balai Kerohanian (BK) Palungan Kasih. Pemberian nama Palungan Kasih adalah Bapak Andarias Lekatompessy (almarhum) setelah berkonsultasi dengan  Pendeta Abraham Latuihamallo. Setelah diresmikan  maka terhitung  saat itu kegiatan ibadah di SD Inpres 57 Riang    dialihkan ke Balai Kerohanian Palungan Kasih. Pada Persidangan ke-18 Jemaat GPM Tawiri tahun 1995, direkomendasikan pembentukan Panitia Pembangunan Gedung Gereja permanen di sektor Eklesia mengingat perkembangan jemaat di Weti dan Riang  semakin bertambah banyak diantara jemaat-jemaat gereja saudara yang mulai melakukan kegiatan ibadah di situ.
                    Panitia Pembangunan Gedung Gereja yang dibentuk  tersebut, Ketua  Bapak Andarias Lekatompessy (almarhum) Sekretaris Bapak M.A. Matitaputty.SE, Pengawas Teknik Bapak Hendrek Nanlohy (almarhum), Kepala Tukang, Bapak Stevanus Tuhuleruw (almarhum). Pada tanggal 10 Maret 1995, mulai dicanangkan peletakan batu pertama pembangunan gedung Gereja Palungan Kasih. Kurang lebih empat tahun pekerjaan pembangunan berlangsung,  terjadilah tragedi kemanusiaan Ambon 19 Januari 1999 sehingga ada anggota panitia yang berpindah tempat tinggal tetapi ada yang meninggal dunia karena sakit sehingga terjadi kevakuman  selama beberapa tahun. Untuk melanjutkan pekerjaan pembangunan, dilakukan pembenahan Panitia dengan Komposisi dan Personalia berdasarkan Surat Keputusan Majelis Jemaat Nomor : 01/III/P/2001 tanggal 14 Januari 2001 sebagai berikut : Ketua  Bapak Andarias Lekatompessy (almarhum), Sekretaris Bapak Julius Siahaya, Bendahara 
Dra. Ny. Yohana Disera/M, dan Pengawas  Teknik Bapak Dominggus deFretes, Kepala Tukang Bapak Stevanus Tuhuleruw (almarhum).
Pada Persidangan  Tahun 2001, Jemaat GPM Tawiri melaksanakan pemekaran sektor  pelayanan menjadi tujuh sektor dari lima sektor sebelumnya. Penambahan dua sektor tersebut adalah sektor Bethlehem dan Sektor Getsemani di Weti dan Riang selain sektor Eklesia yang sudah ada sejak semula. Majelis Jemaat GPM Tawiri yang bertugas pada sektor Bethlehem yaitu Penatua Alfred Tuhumury, Diaken Ny. Frederika Lekatompessy/A, Sektor Eklesia Penatua Amus Hunila dan Diaken Ny. Helena Salamor/T, dan sektor Getsemani, Penatua Ny. Martina Mahubessy/P dan Diaken Josef Unmehopa untuk periode tahun 1995-2000.

4Pendeta Agustinus Manupessy.S.Th 
 Pada tahun 2003, Pendeta Abraham Latuihamallo dipindahkan ke Jemaat GPM Nehemia Klasis Pulau Ambon, dan penggantinya adalah  Pendeta Agustinus Manupessy yang meneruskan pembangunan gedung gereja sampai pada peresmiannya pada tanggal 6 Maret 2005. Untuk mempersiapkan segala sesuatu guna peresmian gedung gereja Palungan Kasih, dibentuklah Panitia Peresmian yang diketuai Sekretaris Majelis Jemaat (Penatua Matheos Souisa) dan Sekretaris Bapak Drs. Johanis Elake. Penandatanganan prasasti oleh Wakil Sekretaris BPH Sinode GPM Pendeta S. J. Mailoa,M.Th. serta turut hadir menyaksikan, Gubernur Maluku Bapak Karel Ralahallu, Walikota Ambon, Drs. M.J. Papilaya,MS, Camat Teluk Ambon Baguala Drs. Yan Heumasse, dan Raja Negeri Tawiri Bapak Yosep Tuhuleruw.


Gambar 2 : 
Prasasti Peresmian  Gedung gereja Palungan Kasih tanggal 6  Maret 2005. 

Demikianlah gambaran tentang lahirnya sektor Eklesia yang berbuah pada lahirnya gedung Balai Kerohanian (darurat) yang telah berperan menampung kegiatan peribadatan, serta lahirnya gagasan pembentukan Panitia Pembangunan Gedung Gereja Palungan Kasih serta sektor Eklesia dimekarkan menjadi Sektor Eklesia, Bethlehem dan Getsemani  sampai pada peresmian gedung gereja Palungan Kasih. Itulah yang kami sebut sebagai munculnya benih lahirnya sebuah Jemaat yang berwujud sebagai Jemaat GPM Palungan Kasih saat ini.

I.2.      LAHIRNYA JEMAAT GPM PALUNGAN KASIH.

Setelah peresmian Gedung Gereja Palungan Kasih, keinginan Jemaat di sektor Bethlehem, Eklesia dan Getsemani  untuk menjadi sebuah jemaat yang mandiri semakin kuat. Pelaksanaan Persidangan ke-24 Jemaat GPM Tawiri pada tahun 2006 adalah momentum  dimulainya pengambilan keputusan penting tentang pelaksanaan pemekaran Jemaat GPM Tawiri. Perutusan  Persidangan dari sektor Bethlehem, Eklesia dan Getsemani adalah Bapak Julis Siahaya, Bapak Johanis Elake, Bapak Alfred Tuhumury, Bapak Herman Wosia, Bapak Petrus Tutuiha, Bapak Efraim Latuputty, Ibu Magdalena Souisa/S, Ibu Dina deFretes/TIbu Halena Sopacua/U, Ibu Loce Latuihemallo/S, Ibu Magdalena Terintje Hommy/B dan Ibu Greetseline Nanlohy. Kepada dua belas orang utusan persidangan tersebut, diberi tanggungjawab oleh tiga sektor untuk memperjuangkan keputusan persidangan jemaat tentang pemekaran Jemaat GPM Tawiri, dengan sasarannya adalah sektor Bethlehem, Eklesia dan Getsemani menjadi satu jemaat  yang baru. Dengan direstui oleh Tuhan Yesus, perjuangan dua belas utusan tersebut yang ditunjang oleh Penatua Dominggus  deFretes (Wakil Ketua Majelis jemaat GPM Tawiri) dan Penatua Matheos Souisa (Sekretaris Majelis Jemaat GPM Tawiri) berhasil memperjuangkan lahirnya salah satu keputusan Persidangan ke-24 Jemaat GPM Tawiri berupa Rekomendasi Nomor : 05/SJT/XXIV/02/2006 tentang Pembentukan Tim Penjejakan Pemekaran Jemaat GPM Tawiri. Melaksanakan keputusan Persidangan tersebut, maka dikeluarkan Surat Keputusan Majelis Jemaat  Nomor : 02/III/14.43/org/12/2006 tanggal 31 Desember 2006 tentang Pembentukan dan  Pengangkatan  Tim Penjejakan Pemekaran Jemaat GPM Tawiri  dengan komposisi dan personalia sebagai berikut : Ketua  :  Drs Johanis Elake, Sekretaris : Ir.Ferad Puturuhu,M.Si,  Bendahara: Ny. Helena Sopacua/U, Anggota: Bapak Ir. M. Batlolona,MT, 
Bapak D. Dias, Bapak Chornelis Tuhuleruw, BapakK. Puturuhu, Bapak 
Derek Italapessy, Bapak Jacob Tuhuleruw, Bapak Anto
ni Pesiwarissa, dan Bapak Pieter Helaha. Sejak tanggal 11 Januari 2007, tim mulai bekerja mengumpulkan data jemaat dan hasil wawancara serta suara angket jemaat, kemudian dianalisis dengan pendekatan SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman). 
Tim merampungkan hasil kerjanya pada tanggal 1 Pebruari 2007 dalam bentuk  Buku Laporan Hasil Kajian  Penjejakan Pemekaran Jemaat  GPM Tawiri” dan menyampaikan pada Persidangan ke–25 Jemaat GPM Tawiri pada tanggal 4 Pebruari 2007. Setelah diterima oleh Persidangan, Buku Laporan Hasil Kajian Pemekaran diteruskan ke BPK Pulau Ambon dan BPH Sinode GPM untuk mendapat pengesahan pada Sidang BPL Sinode GPM di Klasis Kairatu pada Tahun 2008. Setelah mendapat persetujuan Sidang BPL Sinode GPM, maka atas pemberitahuan Badan Pekerja Klasis GPM Pulau Ambon, Majelis Jemaat GPM Tawiri yang diketuai Pendeta Pieter Kempa,S.Th membentuk Panitia Pemekaran Jemaat GPM Tawiri. Panitia Pemekaran Jemaat GPM Tawiri yang dibentuk dan diketuai oleh Drs. Johanis Elake  dan Sekretaris Penatua Matheos Souisa (Sekretaris Majelis Jemaat). Mengingat salah satu persyaratan pemekaran Jemaat adalah memiliki Pastori Jemaat, maka atas prakarsa Majelis Jemaat 
di sektor Bethlehem, Eklesia dan Getsemani pada waktu itu Penatua Dominggus deFretes, Penatua Matheos Souisa, Penatua Roberth Elake, Penatua Herman Salamor, Penatua Ny. Lisbeth Rachel Tuhuleruw/M, Penatua Ny. Frederika Lekatompessy/A, Diaken Ny. Adriana Adonia Tuhuleruw/L, Diaken Jemy Lekatompessy, Diaken Edwin Philipus, Diaken Ny. Jakomina Elake/Siring, mereka bulatkan tekad (tanpa panitia), bekerja keras, berkorban segala-galanya mengusahakan pembangunan  sebuah pastori jemaat yang representative dalam waktu relatif cepat dan berhasil diresmikan oleh Ketua Klasis Pulau Ambon Pendeta Dominggus Mayaut,S.Th pada tanggal 12 Juli 2009. Sementara itu, Panitia Pemekaran berusaha mempersiapkan hal-hal teknis yang dibutuhkan  untuk mempersiapkan pelaksanaan pemekaran. Dengan dorongan yang kuat dari Pendeta P. A. Kempa,S,Th ( Ketua Majelis Jemaat GPM Tawiri ) dan atas pertolongan Tuhan Yesus Kristus, maka pada tanggal 17 Januari 2010 terlaksanalah Pemekaran Jemaat GPM Tawiri menjadi dua Jemaat yaitu Jemaat GPM Tawiri dan Jemaat GPM Palungan Kasih yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Badan Pekerja Harian Sinode GPM Nomor : 03/Skep/SND/E.2/1/2010  dengan  Majelis Jemaat (hasil pemlihan tanggal 2 November 2009 yang ditahbiskan pada tanggal 10 Januari 2010) sebagai berikut : Penatua Dominggus deFretes, Penatua Matheus Souisa, Penatua Ny. Helena Sopacua/U, Penatua Roberth Elake, Penatua Herman Salamor, Pentua Ny. Lisbeth Rachel Tuhuleruw/M,   Diaken Edwin Philipus, Diaken Ny. Magdalena Terintje Hommy/B, Diaken Hendrik Tuhuleruw, Diaken Jemmy Lekatompessy, Diaken Ny. Marcie Selanno/T dan Diaken Ny. Maria  Tuhumury/S.


1.3.      MASA KEPEMIMPINAN TRANSISI.
Berdirinya Jemaat GPM Palungan Kasih tidak disertai dengan pengangkatan Ketua Majelis Jemaat  I  Jemaat  GPM  Palungan Kasih, sehingga tanggungjawab organisasi dan pelayanan jemaat dikoordiner oleh Wakil Ketua Majelis Jemaat (Penatua Dominggus deFretes) dan Sekretaris Penatua Matheos Souisa, sedangkan pelayanan Ibadah-ibadah minggu, baptisan kudus dan Perjamuan Kudus dilaksanakan oleh Pendeta Nn. M. Mailuhu,S,Th dan Pendeta Pieter Kempa. S.Th. Pada hari Minggu 16 Mei 2010, Pendeta Nn. M. Mailuhu,S.Th mengakhiri tugasnya di jemaat GPM Palungan Kasih  karena dimutasikan ke jemaat GPM Amahusu.  Dalam kepemimpinan Wakil Ketua Penatua Dominggus deFretes atau selama empat bulan masa transisi, dilaksanakan Persidangan ke–1 Jemaat GPM Palungan Kasih pada tanggal 7 Maret 2010 yang merekomendasikan  pemekaran unit di sektor Bethlehem dan sektor Eklesia dan menahbiskan sekondus Majelis Jemaat untuk mengisi kebutuhan pelayanan pada kedua sektor tersebut. Sesuai SK Majelis Jemaat Nomor : 01/Skep/KPA-JPH/E.2/05/2010 tanggal 2 Mei 2010, maka dilaksanakanlah Pemekaran Unit  yakni Sektor Bethlehem bertambah satu unit menjadi tiga unit, dengan jumlah kepala keluarga tiap Unit sebagai berikut : 
Unit I, 21 KK, Unit II, 21 KK, Unit III, 21 KK.  Sektor Eklesia bertambah satu unit lagi menjadi tiga unit pelayanan dengan jumlah kepala keluarga tiap unit sebagai berikut ; Unit I, 27 KK, Unit II, 22 KK, Unit III, 20 KK, sektor Getsemani tetap dua Unit yaitu Unit I, 23 KK, dan Unit II, 25 KK.  Dengan bertambahnya dua unit, maka dibutuhkan penambahan Majelis Jemaat masing-masing dua penatua dan dua diaken yang diangkat dari sekondus hasil pemilihan Majelis Jemaat 2 November 2009. Pada tanggal 16 Mei 2010, ditahbiskan empat orang Majelis Jemaat masing-masing Penatua Alfred  Tuhumury, Penatua Ny. Adriana Adonia Tuhuleruw/L, Diaken Ny. Yakomina Elake/S dan Diaken Ny. Agnes Salamor/S. Pentahbisan dilakukan oleh Pendeta Nn. M. Mailuhu, S.Th.  Dengan ditahbiskan  empat orang anggota majelis jemaat yang baru, maka jumlah anggota Majelis Jemaat pertama Jemaat GPM Palungan Kasih adalah 16 orang, terdiri atas delapan penatua dan delapan diaken. Selain Penatua dan Diaken, diangkat pula Bapak Lucas Latuihamallo dan Bapak John Sopaheluwakan sebagai tuagama dengan SK Nomor 11/Skep/KPA-JPH/E.2/05/2010 tanggal 16 Mei 2010, dan Sdr Rudolf Sopaheluwakan diangkat dengan SK No.12/SKEP/KPA-JPH/E.2/05/2010 tanggal 16 Mei 2010.

          Masa transisi berakhir setelah dikeluarkan Surat Keputusan BPH Sinode GPM Nomor : 79/IV/PA tanggal 19 Maret 2010, Pendeta Ny.J.M.E. Saimima/N,S.Th ditetapkan sebagai Ketua Majelis Jemaat dan Penghentar Jemaat GPM Palungan Kasih, sekaligus sebagai Ketua Majelis Jemaat I (pertama) Jemaat GPM Palungan Kasih. Serah terima jabatan dari Wakil Ketua/penjabat Pimpinan Majelis Jemaat masa transisi  Penatua Dominggus deFretes kepada Ketua Majelis Jemaat definitip Pendeta Ny.J.M.E. Saimima/N. S.Th berlangsung dalam ibadah Minggu tanggal 30 Mei 2010 dipimpin oleh Sekretaris Klasis GPM Pulau Ambon Pendeta Ny. M. Wattimury/W.S.Th.

1.4.      PERIODE KEPEMIMPINAN PENDETA NY. J.M.E. SAIMIMA/N. S.Th. (Tahun 2010 – 2014).
                   Sejak mengangkat kerja tanggal 30 Mei 2010, Pendeta 
Ny.J.M.E. Saimima/N,S.Th berusaha membenahi Jemaat GPM Palungan Kasih  dengan meletakan dasar-dasar penguatan umat, pelayan dan penguatan lembaga sebagaimana tertuang dalam PIP-RIPP  GPM.  Tahun 2010 adalah masa orientasi Pendeta Ny.J.M.E. Saimima/N,S.Th untuk mengenal dan mendalami kondisi jemaat GPM Palungan Kasih pasca dimekarkan dari jemaat GPM Tawiri. Tahun 2011 dilaksanakan Persidangan ke 2 Jemaat GPM Palungan Kasih  pada tanggal 6 Februari 2011. Pada persidangan ke-2 ini, diperioritaskan program membangun semangat kemandirian jemaat GPM Palungan Kasih dengan mengaktifkan seluruh anggota jemaat dalam berbagai kegiatan pemberdayaan kemandirian iman melalui kegiatan peningkatan kapasitas pelayan dan kapasitas umat. Persidangan ke-3  dilaksanakan tanggal  28 Januari 2012, Persidangan ke-4 tanggal 17 Februari 2013, Persidangan ke-5 tanggal 16 Februari 2014 dan dan Persidangan ke-6 tanggal 8 Februari 2015. Melalui Persidangan-persidangan tersebut, dihasilkan program-program yang fundamental untuk penguatan umat, pelayan dan lembaga. Program-program yang menonjol selama  kepemimpinan Pendeta Ny.J.M.E.  Saimima/N. S.Th adalah beliau menggagas dan berusaha agar Jemaat GPM Palungan Kasih  memiliki aset kepemilikan tanah untuk membuat kebun jemaat dan persediaan lahan untuk bangunan. Tanah untuk kebun jemaat sebanyak tiga areal yaitu di hutan  aminata sebanyak 16 Ha yang sudah ditanami dengan anakan pohon cengkih sebanyak 600 pohon. Pada lahan di hutan Hahamuri sebesar 2,5 Ha hasil hibah dari Dati Tuhuleruw,  telah ditanami anakan pisang, juga lahan tukar guling dengan Ir. Roberth Hetaria didepan gedung Gereja Palungan Kasih digantikan dengan lahan hibah dari dati Tuhuleruw. Selain itu diperoleh hibah sepotong lahan dari Prof Dr.J.E. Louhenapessy di dusun Riang Jln, dr. J. Leimena.
                  

Gambar 3  :
Prof. J.E. Louhenapessy menandatangani Berita Acara pemberian hibah tanah 
kepada Jemaat GPM Palungan Kasih ; disaksikan Pendeta Ny. J.M.E. Saimima/N.S.Th
(foto Robie) 


       Hasil kerja lain yang dicapai selama kepemimpinan Pdt.Ny.J.M.E. Saimima/N,S.Th adalah  Renovasi Gedung Gereja Palungan Kasih dan Pembangunan Kantor Jemaat dan Koncistori berlantai dua. Renovasi gedung gereja berupa penggantian atap senk dengan genteng multiroof serta bagian depan gedung gereja dengan konstruksi baru. Kegiatan angkat kerja mulai dilaksanakan pada tanggal 6 Maret 2012 berupa pengecoran kolam fondasi kantor gereja, bertepatan dengan HUT ke-7 gedung gereja Palungan Kasih. Untuk melaksanakan pembangunan Kantor Jemaat dan Renovasi Gedung Gereja, diangkat Panitia pembangunan fisik dengan SK Majelis Jemaat  Nomor : 05/Skep/ KPAU- JPH/E.2/3/2011 tanggal 6 Maret 2011 dengan Panitia inti terdiri dari : Ketua  : Bapak Dominggus deFretes, Sekretaris : Bapak Matheos Souisa, Bendahara ; Ny. Jakomina. S. Elake/S, Ketua Seksi usaha dana : Ny. Magdalena Souisa/S, Ketua Seksi Teknik : Bapak Stevanus Tuhuleruw (almarhum) dan Ketua Seksi Perlengkapan : Bapak Edwin  Philipus.  Sayangnya, ketika proses pembangunan sementara erlangsung, Bapak  Stevanus Tuhuleruw  (almarhum) meninggal dunia pada tanggal 21 November 2014. Sampai dengan kepindahan pendeta Ny.J.M.E. Saimima/N,S.Th ke Jemaat Galala Hative Kecil, pelaksanaan Pembangunan Fisik telah mencapai 75 %. 


               


Gambar   4: 
Nampak  Pendeta Ny. J.M.E. Saimima/N. S.Th sedang berada bersama
Jemaat dalam kegiatan pengecoran lantai 2 Gedung Kantor jemaat.



Gambar 5 :
Ketua Pantia Pembangunan Fisik Bapak D. de Fretes mengacungkan jempolnya
sebagai ekspresi rasa bangganya melihat Jemaat GPM Palungan Kasih  berbondong-bondong
aktif bekerja saat mengecor lantai 2 Kantor Jemaat.(foto Robie)

                  Catatan sejarah penting dalam sejarah GPM adalah berdasarkan hasil sidang MPL tahun 2011, GPM mulai memberlakukan pelaksanaan program dengan menggunakan Rencana Strategi Pengembangan (RENSTRA) dan jemaat GPM Palungan Kasih termasuk salah satu jemaat yang menerapkan Renstra lebih awal dari jemaat lain dalam Klasis Pulau Ambon pada khususnya dan GPM pada umumnya. Renstra Jemaat GPM Palungan Kasih Lima Tahun Pertama (2011- 2015) disusun oleh Tim Renstra yang dibentuk dengan Surat Keputusan Majelis Jemaat Nomor : 06/Skep/KPA-JPH/E.2/09/2011 dengan keanggotaannya; 
Ketua  : Drs. Johanis Elake, Wakil Ketua : Bapak Dominggus deFretes, Sekretaris: Ir. Mateos Souisa,M.Si, Anggota ; Bapak Max Saimima SH.M.Ken, Bapak Julis Siahaya, Bapak Alfred Tuhumury, Ny. Frederika Narwadan/A
Dra. Ny. H. 
D. Nanlohy. Berdasarkan Renstra, Visi Jemaat GPM Palungan Kasih adalah:
Mewujudkan Jemaat GPM Palungan Kasih
yang memiliki Kualitas Iman, Sejahtera dan Missioner.



Gambar  6 
                                                     Pendeta Ny. J.M.E. Saimima,/N.S.Th 
                                             bersama Majelis Jemaat GPM Palungan Kasih 
                                                       periode 2010–2015.( Foto : Robie )

Komposisi dan Personalia Majelis Jemaat GPM Palungan Kasih masa bakti tahun
2010-2015 adalah sebagai berikut :

    Tabel 1 : Nama anggota Majelis Jemaat  masa bakti tahun 2010-2015

Jabatan
Nama
Ket
Ketua Majelis Jemaat
 Pendeta. Ny. J. M. E. Saimima/N. S.Th

Wakil Ketua
 Penatua. D. deFretes

Sekretaris
 Penatua. M. Souisa

Wakil Sekretaris
 Penatua. Ny. H. Sopacua/U

Bendahara
 Diaken. E. Philipus

Wakil Bendahara
 Diaken. Ny. M. T. Hommy/B




Seksi Keesaan dan Pembinaan Umat
Penatua. R. Elake

Diaken. Ny. M. Tuhumury/S

Seksi PELPEM
Penatua. H. Salamor

Diaken. H. Tuhuleruw

Seksi PI
Penatua. Ny. L. R. Tuhuleruw/M

Seksi Umum dan Kerumahtanggaan
Diaken. J. Lekatompessy

Seksi FINEK
Diaken. Ny. M. Selanno/T


Sesuai SK MPH Sinode GPM  Nomor 32 /IV/PaDA tanggal
29 Juni 2014,Pendeta Ny.J.M.E. Saimima/N S.Th dimutasikan ke
Jemaat GPM Galala-Hative Kecil sebagai Ketua Majelis Jemaat.
Bersamaan dengan itu, MPH Sinode GPM menerbitkan SK 
Nomor : 38/IV/Pa tanggal 28 Januari 2014 yang memutasikan
Pendeta Ny.S.D. Latuheru/S. S.Th sebagai penghentar jemaat 
GPM Hative Besar ke Jemaat GPM Palungan Kasih sebagai
Ketua Majelis Jemaat. Tanggal 29 Juli 2014 dilakukan serah
terima jabatan dari Pendeta Ny. J.M.E. Saimima/N,S.Th
kepada Pendeta Ny.S.D. Latuheru/S.S.Th. Dengan demikian 
masa bakti Pendeta Ny. J.M.E. Saimima/N. S.Th di Jemaat
GPM Palungan Kasih  selama empat tahun satu bulan.


                                                                                         Gambar  7 
                                 Pendeta Ny. S.D. Latuheru dan suami diantar oleh Pendeta H. Liliefna, M.Th
                                  ( paling kanan ) memasuki Gereja Palungan Kasih disambut oleh Jemaat
                                      GPM Palungan Kasih Untuk mulai mengangkat kerja di Jemaat GPM
                                                            Palungan Kasih ( Foto Robie 4/07-2014)




                                                                                                     Gambar 8 :
                                                                       Penandatanganan Serah terima Jabatan 
                                                                    dari Pdt.Ny. J.M.E. Saimima/N. S.Th kepada 
                                                           Pdt.Ny. S.D. Latuheru/S. S.Th, disaksikan Ketua Klasis 
                                                        Pulau Ambon Utara Pdt. P. Refialy. M.Th ,tgl 29 Juli 2014. 
                                                                                                      (foto Robie)

1.5.  PERIODE KEPEMIMPINAN Pdt NY. S.D. LATUHERU/S.S.Th.
       (TAHUN 2014 – SEKARANG).
Pada tanggal 4 Juli 2014, Pendeta Ny.S.D. Latuheru/S.S.Th dan keluarga tiba di 
Jemaat GPM Palungan Kasih dan Hari Minggu 6 Juli 2014, beliau mengawali
kerjanya dengan memimpin Ibadah Minggu. Sejak tiba di Jemaat GPM Palungan
Kasih pada 4 Juli 2014 , berarti baru satu tahun lima puluh tujuh hari Pendeta
Ny.S.D. Latuheru/S. S.Th bertugas selaku Ketua Majelis Jemaat GPM Palungan
Kasih.Tentu dalam satu tahun ini, belum banyak yang beliau lakukan bersama
Majelis Jemaat periode 2015-2020. Selaku pelanjut kepemimpinan pendeta
sebelumnya, Pendeta Ny.S.D. Latuheru/S.S.Th bertekad melanjutkan rutinitas
pelayanan dan berusaha meningkatkan kualitasnya. Beberapa kegiatan rutinitas
organisatoris dan pelayanan yang dilakukan adalah :

a) Melaksanakan Pemilihan Majelis Jemaat untuk masa bakti tahun 2015-
    2020 yang dimulai dari penjaringan bakal calon, penetapan calon sebanyak
   32 calon sampai pada pemungutan suara/pemilihan yang berlangsung pada
   tanggal November 2014 yang menghasilkan  8 orang penatua dan 8 orang
   diaken. Pelantikan/petahbisan 16  orang Majelis Jemaat terpilih, dilaksanakan pada
   tanggal 11 Januari 2015 dalam ibadah Minggu.

b)  Melaksanakan Persidangan ke–6 Jemaat GPM Palungan Kasih  yang menetapkan keputusan-keputusan penting mengingat tahun 2015 adalah tahun terakhir pelaksanaan Ranstra Jemaat. Keputusan-keputusan penting itu antara lain:

-     Merekomendasikan penyusunan Renstra  Tahun 2016-2020 Terdiri dari : 
     Ketua : Bapak Ir. Matheos Souisa.MS, Wakil Ketua : Penatua
     Bpk.Yohanis Elake, Sekretaris : Bapak Roberth Elake, Anggota: 
     Pendeta Ny. D. C.Tutuarima,S.Th, Ny. Sellyna Riruma/M,S.Th,
     Nn. Sisca M. SapuletteNy. Halena Sopacua/U, 
     Ny. G.H.L.Tuhuleruw/L, Bapak. Isak Sarioa.

- Memilih  dan  menetapkan  perangkat  pelayan dan Badan Pembantu
  Pelayanan Masa bakti Tahun 2015-2020.

-  Meningkatkan  pelayanan  kesejahteraan umat dengan 
  meningkatkan   intensitas Pelayanan karikatif dari satu
  kali dalam satu tahun menjadi empat kali. Sasaran pelayanan
  karikatif dalam keluarga kurang mampu.

-  Memberi pelayanan doa dan dana kepada orang sakit di rumah
   sakit perorang dua ratus lima puluh ribu rupiah, sedangkan
   kepada orang meninggal dunia diberi dana pemakaman sebesar 
   tiga ratus ribu rupiah dan krans bunga bernilai  dua ratus lima 
   puluh ribu rupiah.

-     Membenahi penerimaan, proses pembelajaran dan seleksi 
    penentuan anggota sidi gereja dengan menegakkan persyaratan
    bagi yang tidak memiliki ijasah SM-TPI, diwajibkan mengikuti
    katekesasi pada kegiatan belajar yaitu  kelas khusus dan kelas biasa.
    Menetapkan persyaratan sidi adalah mereka yang mengikuti 
    kegiatan belajar mengajar minimal 80 % dari total jumlah tatap 
    muka yang berlangsung.

-     Menuntaskan hak-hak kepemilikan Tanah dan Bangunan milik
   Gereja dengan Membentuk Tim Sertifikasi Tanah dan Bangunan
   terdiri dari Ketua : Ny. G.H.L. Tuhuleruw/L, Wakil Ketua : 
   Bpk.Jerry Tuhuleruw, Sekretaris : Bapak Vecky Haumahu, Bendahara :
   Diaken Ny. Lusia Siahaya/W, Anggota : Penatua Hendrik Tuhuleruw
   dan Bapak Dominggu deFretes.
   Tim telah bekerja dan ada progres yang positif.

-     Memberikan bantuan dana pendidikan kepada mahasiswa, 
   siswa SMA/SMK, SMP dan SD.

-     Memberdayakan potensi Anak Remaja dan Pemuda di bidang
   olah suara dalam Rangka pembentukan Paduan Suara Remaja
   dan Pemuda bertujuan untuk membentuk karakter dan spiritualitas
   yang baik.

-     Melanjutkan pelaksananaan Pembangunan Fisik berupa
   Renovasi bagian depan gereja, pembangunan  kantor, 
   koncistori dan ruang serba guna jemaat yang akan diresmikan 
   dalam tahun 2015.

-     Mendorong terlaksananya Ibadah Binakel Tiris sebagai sarana 
   peningkatan spiritualitas umat dengan menata ulang kelompok
   Binakel serta penyediaan materi bina keluarga yang kontekstual.

Berikut adalah  barisan pelayanan Jemaat GPM Palungan Kasih
masa bakti tahun 2015-2020.
Tabel 2 :Majelis Jemaat Periode Tahun 2015-2020.
Ketua
Pendeta. Ny. S.D. Latuheru-S. S.Th
Wakil Ketua
Penatua Johanis Elake
Sekretaris
Penatua Joseph Unmehopa
Wakil Sekretaris
Penatua Fredrika Narwadan-A
Bendahara
Penatua Ny. Marcie Selano-T
Wakil Bendahara
Diaken Ny. Magdalena Therintje Hommy-B
Seksi Keesaan dan
Pembinaan Umat
Penatua Ny. Halena Elake-S  ( Ketua )
 Penatua Ny. Marthina Mahubessy-P (Bid.Pel.Peremp)
 Diaken.Ny. Dina de Fretes-T(Bidang Anak dan Remaja)
 Diaken Hendrik Mahubessy ( Bid.Pelayanan Laki-laki)
 Diaken Ny.Maria Tuhumury ( Bid. Pelayanan Pemuda)
Seksi Pelpem
 Diaken Ny. Riona Makatita ( Ketua )
 Diaken Ny. Maria Tuhumury
Seksi Pikom
 Diaken Ny. Agnes Salamor-S ( Ketua )
 Penatua Ny. Marthina Mahubessy-P
Seksi Umum dan Ke
rumahtanggaan
 Penatua Hendrik Tuhuleruw ( Ketua )
 Diaken Ny. Lusiana F. Siahaya – W
Seksi FINEK`
 Penatua Lean Fendjalang  ( Ketua  )
 Diaken Ny. Lina Lekatompessy- R


Gambar 9

Pendeta Ny. S.D. Latuheru/S .S.Th  
bersama Majelis Jemaat  GPM Palungan Kasih  periode 2015–2020.
Deret atas dari kiri :
Penatua Johanis Elake, Diaken Hendrik  Mahubessy, Penatua Hendrik Tuhuleruw, Penatua Lea Fendjalang, Penatua Joseph Unmehopa. 
Deret bawah: Dari kiri :
Penatua Ny.Frederika Narwadan/A, Diaken Ny.Lina Lekatompessy/L, Diaken Ny. Riona Makatita/H, Diaken Ny. Maria Tuhumury/S, Diaken Ny. Agnes Salamor/S, 

Diaken Ny. Dina de Fretes/T, Pendeta Ny. S.D. Latuheru/S.Sth, Diaken Ny. Magdalena Hommy/B, Penatua Ny. Martina Mahubessy/P, Diaken Ny. Lusiana F. Siahaya/W, Penatua Ny. Marcie Selanno/T, Penatua Ny. Helena Elake/S.( Foto Robie )

Tidak ada komentar: